Jayapura (ANTARA) - Progres atau kemajuan pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua mengalami perkembangan yang sangat masif pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Papua saat itu dijabat oleh Lukas Enembe yang kemudian wafat.
"Saya bilang begitu bukan karena sekarang dijabat Presiden Jokowi," ujar Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Papua, Hendrina Dian Kandipi di Jayapura, Selasa, saat menjawab pertanyaan rombongan Kunjungan Jurnalis Papua 2024 oleh Kementerian Kominfo yang mengambil tema "Jurnalisme Damai: Merawat Silaturahmi, Membangun Negeri,".
Baca juga: Menkominfo: Pembangunan Papua kunci wujudkan visi Indonesia Maju
Dian mengatakan, pada saat era Presiden Jokowi mulai ada pembangunan dimana-mana, kompleks perkantoran dibangun, akses jalan diperbaiki, pembangunan jalan ring road dengan meledakkan bukit dan pelayanan pemerintahan juga semakin baik.
"Dulu perlu aku tiga jam kalua mau ke perbatasan. Sekarang dengan jembatan merah bisa satu jam. Paling lama satu setengah jam," katanya.
Baca juga: Menkominfo pastikan pembangunan BTS BAKTI di Papua berlanjut
Wanita asli Papua ini mengatakan, pasar untuk mama-mama juga dibangun pada era pemerintahan ini.
"Pasar itu dibangun khusus untuk mama-mama Papua yang menjual ikan asap juga pembangunan Pasar Sentani. Banyak juga bantuan modal untuk orang asli Papua. zaman Lukas Enembe dibangun bot yang lebih banyak. Banyak beasiswa juga diberikan ke kabupaten-kabupaten. Banyak anak Papua kuliah di luar negeri. Kesehatan gratis dapat dari Pemprov seperti Kartu Papua Sehat," katanya.
Baca juga: Puan sampaikan soal pembangunan Papua saat dialog parlemen MSG
Dia mengatakan, pada saat PON yang baru lalu juga dibangun Stadion Lukas Enembe.
Sedangkan untuk anak-anak milenial, ujar dia, juga dibangun Papua Youth Creative Hub (PYCH) yang mewadahi anak-anak muda penjual kopi hingga pelatihan public speaking atau pelatihan berbicara/berpidato di depan umum.
"Sekarang jalan-jalan juga banyak dibeton, mall-mall dibangun kemudian UKM local diberdayakan. Kalau kita main ke mall sore banyak anak muda nongkrong tidak kalah dengan anak-anak muda Jakarta," katanya.
Baca juga: Wamendes harap masyarakat adat dilibatkan pada pembangunan Papua
Dian mengatakan, yang perlu diperhatikan juga adalah situasi di Papua Pegunungan.
Terkait konsep jurnalisme damai, dia mengatakan bagi para jurnalis di Papua untuk membangun ekosistem yang kondusif melalui pemberitaan di media sehingga dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat, mulai menjadi tren di Bumi Cenderawasih, Papua.
"Membangun Papua itu perlu kerja sama dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan atau stakeholders termasuk awak media, karena itulah konsep jurnalisme damai sudah selalu kami tekankan bukan hanya kepada jajaran Redaksi ANTARA, tapi juga rekan-rekan jurnalis di Papua," kata Dian.
Baca juga: Rembuk Pemuda dorong pandangan inklusif untuk membangun tanah air
Dian mengungkapkan, kondisi Papua saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan beberapa dekade lalu mengingat pembangunan di semua sektor baik perekonomian, budaya, sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur masif dilakukan pemerintah, terutama di era Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024